Hellboy Pointer Kubah Indah "Bulu Poddo" | Simphony Rimbaku
RSS

Kubah Indah "Bulu Poddo"

Sepulang kerja saya langsung siap-siap menuju rumah Ela (Srikandi), sudah janjian sama Jaka (suami Ela) untuk mampir mengcopy file brosur dan spanduk yang sudah didesignnya, setelah tiba mampir sejenak bercerita sama mereka dan membahas sedikit soal kegiatan sambil menunggu copy file yang sedang loading di laptop Jaka, Sehabis magrib sayapun mengambil copy file tersebut, berterimakasih, lalu pamit. Brosur ini akan kami sebar di media sosial (Fb dan Twitter) bertujuan untuk menginformasikan pada kawan-kawan yang ingin ikut bergabung/meramaikan  kegiatan berupa pendakian dan baksos dalam rangka "Memperingati Hari Perempuan Sedunia". Kegiatan ini bertemakan "Bersama Berbuat dan Peduli" sesuai tema dari pusat. Disini akan kami tunjukkan bahwa keterlibatan kami (Perempuan) dalam dunia petualang bukan hanya sebatas bertualang tapi kami akan menunjukkan kalau kami juga peduli dengan sesama karena kegiatan ini bukan cuma pendakian saja tapi juga ada baksos dan pengenalan konservasi pada warga sekitar.



Kami fix memilih Bulu Poddo sebagai lokasi kegiatan, setelah dua kali survey lokasi dengan jalur yang berbeda. Survey pertama melalui Dusun Balleanging, Desa Lasitae, Kecamatan Tanete Riaja, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, dengan tim survey : Nani, Nisa, Tanti, dan Lisda, ditemani oleh Phiton (Adik MV) juga ikut Ikhul (Reinkarnasi) bersama seorang kawannya, kami diantar oleh Edi dan Kancil (Wirpala). Kemudian menurut salah seorang teman di Wirpala ada jalur kedua dimana letaknya agak terpencil, untuk baksos lebih cocok disana, lalu kami turunkan tim survey kedua, kali ini yang turun cuma cewek-cewek yakni : Tanti (Ketua Panitia), Nisa, Inha, dan Chiby meski saya khawatir melepas mereka tapi saya percaya pada Inha dan Chiby kalau mereka akan berhati-hati selama perjalanan juga saling jaga. Sepulang darisana tim survey kedua menyatakan akses jalur kesana tidak layak karena mereka harus melalui jalan rusak yang nanjak untuk sampai ke kampung, akhirnya kami rapat dan fixkan jalur pertama.

Jalan menuju lokasi kegiatan


Tim Survey Pertama

Tim Survey kedua

Lokasi telah fix menggunakan jalur pertama, saya, Dilla, Anri, Nani berkunjung kembali ke Wirpala untuk menanyakan rumah pak Dusun karena kami bertujuan mengantarkan surat, tapi sesampai disana yang kami jumpai senior-senior mereka, awalnya sempat kerjain kami tapi setelah itu berbaik hati mengantar sampai ke rumah pak Dusun, bahkan sepulang darisana sempat mampir di rumah salah seorang senior lagi, mereka menjamu kami disana dengan ikan bakar. wuaah makasih banyak, maaf banget kalau kami merepotkan kataku sambil pamitan, tidak apa-apa katanya jawab kakak itu.


Tim berikutnya yang turun mengantarkan surat
Tempat yang diberikan pak Dusun untuk kegiatan kami

Setelah menyebar iklan tak lupa kami persiapkan kebutuhan lainnya, seperti cetak spanduk, alat tulis yang akan dibagikan pada anak SD sekitaran kaki gunung, dan juga tak lupa untuk cetak kaos kegiatan yang akan kami pakai nanti, biar lebih keren karena seragam. Hingga jelang hari H ada 2 orang yang fix ikut bersama kami mereka adalah Anti dan Mila anak Mapala USN Kolaka.

Pagi itu saya masih sibuk menyelesaikan pekerjaan kantor mengingat besok akan ijin tidak masuk, dikarenakan kegiatan ini. Hingga kerjaan selesai saya buru-buru pulang dan bergegas ke rumah Nani karena kami ngumpul disana (Salodong) malam itu, meski kondisi saya sedang kurang sehat, demam dan mules-mules tapi saya paksakan untuk kesana, awalnya dengan niat untuk cek persiapan keberangkatan dan kemudian jujur pada mereka kalau kondisiku lagi kurang sehat. Dengan berat hati saya menyampaikan kalau tidak bisa ikut, Nani kaget dia langsung protes, kenapa kak? kondisiku lagi kurang fit dek, lemas karena mules-mules dan sedikit demam jawabku, laah jangan begitu kak, masa tidak ikutki'.. pungkas nani, dalam hati sempat berkata iya juga ya masa saya tidak ikut padahal sudah ijin, sudah safetykan perlengkapan juga tapi kalau saya ikut yang niatnya mengontrol kalian nanti malah jadi ngerepotin kalian, kataku, begini deh kak sambil berjalan ke arah kamarnya lalu kemudian balik dengan membawa kotak obat, ini obat kak, minumki sekarang, tidak apa kalau kita agak telat berangkat yang penting ikutki, katanya lagi, boleh juga nich ucapku dalam hati seraya meraih obat tersebut dan mengambil peples air yang ada disamping daypack, sesudah minum obat saya beristirahat, nisa dan anri mempersiapkan perlengkapan sedang nani dan dilla mengurus mobil rental, tak lama kemudian bintang datang, agak telat tapi kami maklumi karena rumahnya di daerah Gowa.

Kami berangkat dengan menggunakan mobil open cap yang telah dirental dengan biaya tiga ratus ribu rupiah, selain kami mobil ini juga memuat semua perlengkapan kegiatan dengan tujuan utama kampus Politani karena teman Mapala USN (Mila, Anti, Kholis) langsung menunggu disana. Setiba disana kami jemput mereka dan beberapa teman Wirpala yang akan ikut lalu lanjut menuju Balleanging (kaki gunung), yang biasanya kesini dengan motor saja ngeri apalagi naik mobil open cap lebih ngeri lagi karena mobilnya susah naik pada jalur yang menanjak. Beberapa kali kami turun dari mobil, untung ada teman cowok dari Kolaka dan teman Wirpala yang bantu mendorong/menahan mobil kala susah nanjak sampai akhirnya tiba di lokasi. Barang-barang segera diturunkan, lalu beristirahat pada tempat yang disediakan oleh pak dusun. Malam itu kami tak lama beres-beres karena sesudah makan malam kami langsung tidur mengingat besok harus bangun pagi dan lanjut beraktivitas. Hari masih gelap ketika kudengar suara bising yang berasal dari belakang, akupun terbangun dan mencari asal suara itu ternyata anak-anak lagi cuci piring, kulirik jam yang melingkar dipergelangan tanganku, waktu menunjukkan pukul 05.00 kami lanjut dengan aktifitas masing-masing hingga hari mulai terang kamar mandi menjadi antri, sesudah mandi dengan bersemangat kukenakan kaos baru yang berwarna merah dengan lengan abu-abu yaa itu adalah kaos kegiatan yang sebentar lagi akan dimulai.


Foto bersama sebelum berkegiatan
Anak-anak SD kami kumpulkan setelah mereka pulang dari sekolah, lalu kami mulai membagikan kertas dan crayon pada mereka, karena agenda pertama adalah lomba mewarnai, yang awalnya malu-malu langsung jadi ceria dan bersemangat mewarnai.


Mulai mewarnai gambar



tim lain yang nampak bekerjasama

Semua tampak serius dengan crayonnya

Kakak Nisa membagikan bingkisan

Semua bersemangat mewarnai kertas gambar yang dibagikan, ketika selesai semua menunjukkan hasilnya sebelum dikumpulkan, Bintang, Nani, dan Tanti menerima semua kertas tersebut lalu memberikan penilaian mereka, 3 orang yang juara mendapatkan hadiah dan yang lain mendapat bingkisan kecil dari kami berupa alat tulis, setelah itu anak-anak ngumpul lagi dan disini kakak bintang dan kakak anti memberikan pencerahan sedikit tentang konservasi dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tetap menjaga kelestarian alam mengingat ini adalah area kaki gunung Bulu Poddo, teman-teman Srikandi lain ikut mendengarkan arahan tersebut. Seperti inilah cara kami "Komunitas Perempuan Petualang Indonesia - Srikandi Nusantara" Korwil Sulawesi memperingati moment Hari Perempuan Sedunia, selain pendakian yang akan kami lakukan setelah kegiatan ini.


Mereka menunjukkan kertas gambar masing-masing

Srikandi Bersama anak-anak SD
Kegiatan baksos dan pengenalan konservasi telah usai dan berlanjut pada kegiatan selanjutnya yakni pendakian gunung Bulu Poddo yang memakan waktu sekitar 3 jam menuju puncak. Kamipun siap-siap lalu berdoa bersama sebelum memulai perjalanan.


Siap-siap berangkat menuju Bulu'Poddo

Saya, Anti, dan anak-anak lainnya mulai berjalan menyusuri jalan aspal sampai di penghujungnya lalu mulai memasuki jalan bebatuan dengan pohon-pohon disekitarnya kemudian mendapati sungai dan harus melakukan penyebrangan pertama,  posisiku didepan lalu disusul anak-anak srikandi lainnya, dibelakang dan teman-teman dari Wirpala yang ikut mem_back up kami.


Melewati penyebrangan pertama

Meski dangkal tapi tetap basah
Dua kali penyebrangan basah kami lakukan kemudian masih tetap menyusuri sungai sampai pada satu tempat agak datar setelah nanjak, kami beristirahat disana sebagian teman sibuk dengan sepatu, perjalanan masih panjang, pakai kembali sepatunya kataku sambil ikut mengenakan kaos kaki. Merasa safety dengan sepatu masing-masing, kami lalu lanjut berjalan memasuki jalan setapak dengan jalur yang yang mulai menanjak, selama perjalanan kami lewati lagi aliran sungai namun kita tak perlu lepas sepatu karena banyak bebatuan yang bisa dijadikan pijakan kaki, lalu kami memasuki jalur dengan beberapa durian berserakan sepanjang jalan, yaaa ada pohon durian disini tapi kami lanjut saja sampai pada jalan yang menanjak dan terbuka, didepan nampak sebuah bukit hijau, tanjakan demi tanjakan dengan jalur yang agak panjang kami lalui sampai kami tiba di sebuah bukit hijau. Darisini nampak puncak Bulu Poddo yang Indah menyerupai sebuah kubah memiliki ketinggian 735 Mdpl, konon katanya di puncak itu adalah tempat para wali sholat, bulu poddo ini berasal dari bahasa Makassar, Bulu yang artinya gunung/bukit dan poddo yang diartikan runcing,  sangat sesuai dengan puncak hijau yang ada dihadapanku saat itu. Saya tiba pukul 17.20 sudah terlalu sore karena kami tadi start siang pukul 14.05.

Rest sejenak pada pinggiran sungai berikutnya

Aliran air yang cukup jernih

Bukit Indah disekitaran puncak Bulu Poddo

Setiba disana saya santai sejenak menikmati pemandangan sambil menunggu beberapa teman yang masih dibelakang, anti dan mila sudah ada bersamaku dan 2 orang anak Wirpala. Karena tenda berada pada packingan carrierku, saya langsung mengeluarkannya, dan dibantu oleh teman untuk memasangnya. sampai anak-anak tiba baru kami keluarkan perlengkapan masak, namun disini kami cuma bisa makan yang praktis karena tak ada sumber air disekitar sini kecuali sungai yang dibawah, lumayan jauh. Nani sibuk memasak sedang saya yang habis minum obat sudah langsung tertidur, entah pengaruh lelah atau pengaruh obat.


Benar-benar menikmati suasananya


Bukit Hijau nan Indah
Bangun pagi kami cuma sarapan dengan roti lalu lanjut muncak, perjalanan kesana nanjak  full, kalau kemarin kita hanya menggunakan kaki untuk pendakian kali ini harus menggunakan bantuan tangan (Scrambling) memanjati bebatuan terus jalur nanjak yang cuma ada rumput-rumput kecil yang tak bisa dijadikan pegangan, disini mata harus jeli mencari pegangan dan tumpuan kaki. setelah 15 menit berjalan saya sampai di puncak didepanku sudah ada edi Wirpala dan Kholis USN lalu dibelakangku ada Anti dan Mila, disusul teman-teman lain dibelakangnya. 

Foto bersama dengan latar puncak Bulupoddo yang menyerupai Kubah Indah


Menikmati udara sejuknya


Bendera kami nich untuk Korwil Sulawesi dipegang oleh Nani dan Dila


Puncak Bukit
Seperti ini jalur nanjak ke puncak


Setiba disana kami santai menikmati pemandangan sambil menunggu yang lain, setelah lengkap barulah kami foto bersama, moment seperti ini sayang jika dilewatkan.


Puncak Bulu Poddo

Sekitaran trenggulasi Bulu Poddo
Cuma 20 menit di puncak kami langsung turun lagi dan gabung bersama teman-teman di camp setelah itu packing lalu kami turun karena berencana masak dan makan siang ditepi sungai. Kami kembali berjalan melewati penurunan dari puncak bukit, darisini jalan harus berhati-hati karena sangat sedikit bebatuan yang bisa jadi tumpuan kaki, jika hilang keseimbangan bisa jatuh terguling-guling, kemudian kami memasuki jalur bebatuan yang sudah dekat dari aliran sungai namun bukan ini tempat yang kami maksud nanti agak kebawah lalu bertemu sungai yang airnya lumayan juga jernih, disini kami singgah masak dan sebagian teman juga mandi dsini.

 
Serunya memasak di pinggiran sungai dibawah pepohonan

Setelah puas main air, makan siang, kami segera packing dan turun kembali melewati beberapa aliran sungai dan 2x penyebrangan basah, lalu berjalan kembali hingga menemukan jalan aspal lalu kami cari angkot dan menuju sekret Wirpala, darisana kami mandi, dan istirahat sebentar di kost teman wirpala kemudian balik ke Makassar bersama Dilla.

Selesai sudah kegiatan dan pendakian kami di Bulu Poddo, Terimakasih pada Allah SWT. yang selalu melindungi kami hingga selesainya kegiatan, Terimakasih buat Jaka yang sudah bantu design spanduk dan brosur kegiatan kami, Terimakasih buat teman-teman Wirpala yang sudah banyak membantu hingga suksesnya kegiatan kami, dan juga buat Anti, Mila dan Kholis  (Mapala USN) yang sudah gabung dan meramaikan kegiatan kami.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Menggapai Atap Sumatera Part 2

Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Indonesia berada pada garis 10A*45,50’ LS dan 10A*160’ BT,   statusnya masih aktif den...

Popular Posts